Selasa, 02 Maret 2010

Peran dan Kedudukan Nyanyian dalam LITURGI

Fungsi Nyanyian Dalam Ibadat :
1. Membuat Liturgi lebih agung.
  2. Membuat doa lebih bermutu.
  3. Mengungkapkan misteri Kristus lebih jelas.
  4. Menciptakan kesatuan lebih mendalam.
  5.       Membantu umat mengangkat hati kearah hal surgawi.
  6. Membantu menciptakan suasana ibadat.
  7. Lebih jelas mempralambangkan Liturgi surgawi.
  8. Mengiringi kegiatan pokok.


Pelaksana nyanyian dalam ibadat :
1.  U M A T
Peran :
ü  Bersama sehati sejiwa bernyanyi.
ü  Menanggapi ajakan pemimpin.
ü  Beraklamasi/mengamini doa pemimpin.
Kinerja  :
ü  Disediakan buku umat.
ü  Dilatih agar menyanyi dengan benar.

2.  S O L I S
Peran :
ü  Mengungkapkan keindahan nyanyian.
ü  Menjiwai nyanyian dengan tepat.
ü  Mewakili pemimpin dalam menyanyi.
Kinerja    :
ü  Menjaga keserasian nyanyian.
ü  Tidak menenggelamkan paduan suara.
ü  Mempunyai suara yang baik/indah.
ü  Mempunyai  citarasa yang baik dalam berdoa lewat musik.

3.  DIRIGEN
Peran :
ü  Memimpin paduan suara, pengiring dan umat.
ü  Memilih nyanyian yang tepat.
ü  Membuat  perayaan Liturgi menjadi agung, indah dan menawan.
Kinerja :
ü  Memiliki kemampuan musikal, teknis & liturgis.
ü  Bersinergi dengan pemimpin dan petugal liturgi lainnya sehingga perayaan berjalan lancar/menarik.
ü  Tanggap/baca situasi terhadap suasana di altar.
ü  Berpenampilan tepat untuk beribadat.
ü  Bukan fokus tetapi menentukan.

4.  PADUAN SUARA
Peran :
ü  Menyanyi dgn baik dan benar.
ü  Mendorong umat, bukan mendominasi.
ü  Mengangkat hati umat  memuliakan Allah.
ü  Meningkatkan nilai estestis ibadat.
ü  Menjadi contoh kepada umat.
Kinerja :
ü  Tempat khusus di depan-samping.
ü  Bukan show/tontonan umat.
ü  Menjaga etika berliturgi.

5.  PEMIMPIN (IMAM)
Peran :
ü  Menjiwai nyanyiannya utk memberi motifasi kepada umat.
ü  Mengajak umat beraklamasi.
Kinerja :
ü  Perlu mempersiapkan diri dengan baik.
ü  Tangkas menemukan nyanyian dalam buku.
ü  Sadar menjadi fokus, disimak oleh seluruh umat.
ü  Mempunyai citarasa yang baik dalam berdoa lewat musik.

6.  PENGIRING (ORGANIS)
Peran :
ü  Mengiringi nyanyian, bukan mendominasi.
ü  Menciptakan suasana ibadat.
ü  Memberi intro kepada pemimpin.
Kinerja :
ü  Tahu memilih register yang tepat.
ü  Memakai aransemen liturgis, bukan pop.
ü  Nyanyian pemimpin tidak diiringi.
ü  Mempunyai citarasa yang baik dalam berdoa lewat musik.

Pemilihan Nyanyian dalam ibadat :
1.       Harus melibatkan partisipasi umat.
2.       Harus mengungkapkan misteri liturgi.
3.       Harus memperhatikan tema, masa dan bacaan.
4.       Harus sesuai dengan hakikat masing-masing bagian ibadat.
5.       Harus memperhatikan kebijakan pastoral setempat.
(Lagu yang disukai umat belum tentu cocok dengan tema atau bacaan.)

Peran & Kedudukan nyanyian  dalam Ibadat :
1. PERSIAPAN
Ø  Bukan sekedar mengisi waktu kosong.
Ø  Menciptakan suasana ibadat.
Ø  Yang paling cocok permainan organ dgn nyanyian lembut.
Ø  Pemutaran kaset hanya kalau terpaksa.
Ø  Selama lagu persiapan sebaiknya tidak ada pengumuman.
Ø  Kalau ada pengumuman, lagu persiapan dihentikan pada tempat yang tepat. 

2. PEMBUKA
Ø  Membuka perayaan perayaan Ekaristi.
Ø  Membina kesatuan umat yang berhimpun.
Ø  Mengantar masuk ke dalam misteri iman yang dirayakan.
Ø  Mengiringi perarakan imam dan petugas liturgi lainnya. 
    ( Dinyanyikan oleh seluruh umat, sambil berdiri. Panjang lagu disesuaikan dgn suasana di altar. )

3. TUHAN KASIHANILAH (KYRIE)
Ø  Penghormatan kepada Tuhan Yesus Kristus.
Ø  Permohonan belas kasihan-Nya.
Ø  Bisa juga sebagai salam kepada Kristus yang hadir di tengah umat-Nya.
(Dinyanyikan bergantian oleh imam, solis, paduan suara dengan seluruh umat.)

4. MADAH KEMULIAAN (GLORIA)
Ø  Pujian malaikat kepada Allah di surga.
Ø  Pujian dan permohonan kepada Allah Bapa dan Putra.
Ø  Penghormatan kepada Yesus Kristus dengan doksologi kepada Allah Tritunggal.
(Dinyanyikan bergantian oleh imam, solis, paduan suara dengan seluruh umat.
Sifatnya meriah!! )

5. MAZMUR TANGGAPAN
Ø  Menggarisbawahi adanya hubungan batin antara bacaan pertama dengan nyanyian ini.
Ø  Membantu umat memperoleh peresapan untuk merenungkan  Sabda Allah yang baru didengar.
(Pemazmur memegang peranan kunci, perlu dipersiapkan dengan sungguh-sungguh. )

6. BAIT PENGANTAR INJIL
Ø  Mempersiapkan umat mendengarkan Sabda Kristus melalui Injil.
Ø  Penghormatan seluruh umat kepada Kristus lewat Sabda-Nya.
(Dinyanyikan sambil berdiri, dapat ditiadakan kalau tidak dinyanyikan, artinya seharusnya dinyanyikan (bukan diucapkan)

7. DIALOG SEBELUM/SESUDAH INJIL
Ø  Mengakui  Injil adalah Sabda Tuhan,
memuliakan Injil  = memuliakan Tuhan.
Ø  Menerima dan mengakui Sabda Tuhan adalah jalan kebenaran dan hidup manusia.
(Sangat penting dinyanyikan seluruh umat dengan penuh semangat.)

8. SYAHADAT (CREDO)
Ø  Pengakuan iman kepada Allah maha pencipta dan atas segala karya-Nya.
Ø  Pernyatan kesanggupan sebagai tanggapan atas Sabda Allah.
(Sebagai kesanggupan/komitmen lebih cocok diucapkan, hanya secara istimewa bisa dinyanyikan.)

9. PERSIAPAN PERSEMBAHAN
Ø  Mengiringi perarakan bahan persembahan.
Ø  Memelihara kesatuan umat.
Ø  Mengantar umat masuk ke liturgi Ekaristi.
(Bisa dinyanyikan paduan suara saja, tanpa melibatkan umat, bisa diganti  bentuk lain, mis. tarian.)

10. PREFASI
Ø  Membawa umat masuk ke dalam misteri Ekaristi.
Ø  Menyadari sepenuhnya kehadiran Allah di tengah umat-Nya.
Ø  Mengajak umat selalu bersyukur kepada Allah.
(Prefasi dinyanyikan dengan lantang dan meriah, kalau imam tidak bisa menyanyi, dibacakan saja.)

11. KUDUS (SANCTUS)
Ø  Mengakhiri secara aklamasi atas puji syukur dalam prefasi.
Ø  Mengikutsertakan umat dalam Doa Syukur Agung.
    (Meskipun dapat diucapkan, lebih cocok dinyanyika, nyanyian ini menekankan kemeriahan.)

12. ANAMNESE
Ø  Percaya Kristus sungguh hadir di altar.
Ø  Dengan mengenangkan wafat dan kebangkitan-Nya, kita percaya telah terlaksana hasil buahnya bagi kita.
(Meskipun dapat diucapkan, lebih cocok dinyanyikan.)
(Diangkat hanya oleh imam, tidak diwakilkan.)
(Meskipun dapat diucapkan, lebih cocok dinyanyikan.)
(Diangkat hanya oleh imam, tidak diwakilkan.)

13. DOKSOLOGI
Ø  Memperlihatkan Tubuh dan Darah Kristus sebagai tanda persembahan diri-Nya.
Ø  Memohon agar Bapa sudi memerima dari Putra-Nya, hormat yang tak terhingga.
Ø  Menutup Doa Syukur Agung secara meriah.
(Sebaiknya dinyanyikan dengan indah supaya umat menanggapinya dengan amin yang meriah.
Sebaiknya dinyanyikan dengan indah supaya umat menanggapinya dengan amin yang meriah.)

14. BAPA KAMI
Ø  Mengungkapkan kerinduan akan Kerajaan Allah.
Ø  Memohon apa yang kita butuhkan pada hari ini : rejeki, pengampunan, keselamatan.
Ø  Mengajak umat  berani mendekati Bapa seperti Kristus mendekati-Nya.
 Hati-hati dengan nyanyian yang  :
-     syairnya tidak sesuai dengan teks resmi,
-     lagunya asosiatif negatif.

15. PEMECAHAN ROTI
Ø  Memohon belas kasih dan damai.
Ø  Mengiringi upacara pemecahan roti.
Ø  Mempersiapkan diri menyambut Tubuh Kristus.
Biasanya dinyanyikan Anak Domba Allah (Agnus Dei).
-  Bisa diganti dengan nyanyian lain yang sesuai.

16. KOMUNI
Ø  Mengiringi umat menyambut komuni.
Ø  Meneguhkan persaudaraan dan persatuan umat sebagai Tubuh Kristus.
Ø  Membina suasana doa bagi umat yang sedang berjumpa dengan Tuhan
(Meski paduan suara bisa “pamer kebolehan”, tetapi tetap dalam konteksnya.)

17. MADAH SYUKUR
Ø  Bersyukur atas perayaan Ekaristi keseluruhan.
Ø  Mengukapkan kepuasan boleh berjumpa dengan Tuhan.
(Dinyanyikan oleh seluruh umat.)
(Bisa diganti dgn Doa sesudah Komuni.)
(Bisa ditiadakan.)

18. PENUTUP/PENGUTUSAN
ü  Menutup perayaan Ekaristi.
ü  Memberi gairah untuk mewartakan damai dengan gembira.
ü  Mengiringi perarakan imam dan petugas liturgi kembali ke sakristi.
             (Dinyanyikan oleh seluruh umat sambil berdiri.)

1 komentar:

  1. Stainless Steel Magnets - titanium arts
    Ironing the Stainless Steel Magnets (4-Pack). Made in Germany. The Titanium Arts filmfileeurope.com Stainless Steel https://septcasino.com/review/merit-casino/ Magnets are an alloy made herzamanindir of septcasino.com steel in stainless steel mens titanium wedding bands

    BalasHapus